Usaha Rumahan Baru

Bisnis Baju Murah 5rb Terkenal sejak 2008 BUKTIKAN harga 3500-14ribu Langsung dari Pabrik | 085773465849 |
visit: www.GROSIRBAJUKU.com atau [Klik Disini]
Paling Murah SeDUNIA - Terbukti dengan puluhan cabang dan ribuan reseller tersebar diseluruh indonesia

Tampilkan postingan dengan label motivasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label motivasi. Tampilkan semua postingan
Siapkah Anda Memulai Usaha Rumahan ?

Siapkah Anda Memulai Usaha Rumahan ?

Leslie Ann Martin di Cleveland, Ohio sangat menikmati karirnya yang cemerlang sebagai analis investasi di sebuah bank. Ketika dia menikah dan memiliki anak, dia berencana kembali bekerja setelah cuti hamil. Dia tidak menyiapkan dirinya untuk menghadapi perubahan 360 derajat dalam hidupnya. "Mendadak, tidak seorangpun yang cukup terampil, bisa dipercaya dan peduli untuk merawat anak saya ," ujar Leslie Ann. Dia memutuskan untuk berhenti bekerja dan merawat sendiri bayinya. Untuk memberikan tambahan pendapatan, dia membuka bisnis konsultasi keuangan dirumahnya. "Ini adalah keputusan terbaik yang pernah saya buat ," kata Leslie Ann. "Saya memiliki yang terbaik di dua dunia - saya bisa terus bekerja, menghasilkan pendapatan serta mengembangkan ketrampilan profesional, sementara saya juga bisa menikmati fleksibilitas dan mengendalikan jadwal saya secara total ."Jutaan orang di dunia mulai melihat benefit bekerja di rumah. Makin banyak orang yang bekerja ketika tiba dirumah dimana mereka bisa mencurahkan semua bakatnya. Alih-alih karir di perusahaan, mereka memiliki opsi untuk membangun bisnisnya sendiri berdasarkan pengetahuan, pengalaman, dan apa yang mereka sukai. Sebuah usaha rumahan bisa memberikan peluang yang tepat untuk menemukan kesuksesan ketika berada dirumah. Tapi, cocokkah untuk Anda ?Memulai usaha rumahan bukanlah hal yang bisa dianggap enteng. Anda akan menginvestasikan waktu, uang, dan tenaga, maka perlu untuk menyisihkan waktu untuk mengetahui apakah ini arah yang tepat bagi Anda.

Untuk membantu Anda mengetahui apakah bisnis rumahan cocok untuk Anda, berikut sepuluh pertanyaan yang harus Anda jawab :


1. Apakah Anda suka menghasilkan uang ?
Mengerjakan bisnis sendiri berarti sepenuhnya bertanggung jawab atas keuangan Anda sendiri. Tidak ada gaji rutin, dan biasanya bisnis baru memerlukan waktu sekitar satu hingga tiga tahun untuk balik modal. Pengusaha yang cerdas tahu jika bisnis rumahan bukanlah alternatif untuk menghasilkan kekayaan dengan cepat. Apakah didalam diri Anda memilikinya, untuk terus -menerus fokus hidup dibawah bottom line? Anda tidak boleh menyerah untuk mencapai tujuan, menciptakan sebuah perusahaan dengan dasar keuangan yang kuat untuk ekspansi dimasa depan.
Keberhasilan bisnis ada ditangan Anda, dan komitmen untuk bekerja harus menggantikan nilai-nilai lainnya dalam hidup Anda. Ketika memiliki usaha, Anda harus bersedia berkorban untuk jangka pendek karena perlahan pekerjaan menjadi prioritas Anda. Mungkin waktu dengan keluarga dan teman akan berkurang . Jika Anda tidak siap untuk memulai hidup baru ini, maka bisnis rumahan bukan untuk Anda.


2. Apakah Anda berorientasi pada tujuan dan memiliki inisiatif?
Pengusaha sukses tahu kemana tujuan mereka dan bersedia melakukan apapun untuk meraih tujuannya. Jika Anda akan memulai usaha, bersiaplah untuk fokus pada tujuan Anda.
Anda harus bekerja dengan jam yang lebih panjang, teratur, dan memiliki level energi yang tinggi. Singkatnya, bekerja dari rumah memberikan banyak tantangan motivasi. Tanpa stuktur tempat kerja, banyak gangguan - dari keluarga, teman, tetangga, bahkan televisi, yang akan
Anda hadapi. Anda harus memiliki aturan untuk menggunakan waktu dengan baik. Tapi yang lebih penting adalah, Anda harus bisa menentukan sasaran dan tujuan, dengan rencana yang jelas bagaimana meraihnya. Jika Anda memiliki level motivasi yang rendah, bisnis rumahan tidak cocok untuk Anda .


3. Mengapa Anda ingin bekerja di rumah ?
Pengusaha rumahan terbaik adalah mereka yang memiliki alasan bagus mengapa mereka bekerja dari rumah, daripada sekedar alasan menghemat uang . Maka, tidak heran jika para wanita, karena keinginan untuk menyeimbangkan komitmen antara bekerja dan keluarga, menjadi alasan teratas mereka menjadi pengusaha bisnis rumahan. Lainnya, sebaliknya, memiliki aspirasi kewirausahaan yang kuat tapi memulai usahanya secara perlahan-lahan atau kekurangan sumber; maka, memulai usaha rumahan adalah satu-satunya pilihan mereka. Namun, alasan penting lainnya adalah fisik yang tidak memungkinkan melakukan perjalanan kerja yang jauh. Keinginan akan gaya hidup yang lebih mandiri juga menjadi motivasi yang kuat untuk bekerja dari rumah.


4. Apakah Anda sanggup mencukupi kebutuhan sendiri dan memiliki sumber yang memadai?
Sebagai pengusaha, Anda adalah pengambil keputusan dalam bisnis. Sehingga, bekerja sendiri dirumah memerlukan kemampuan mencukupi kebutuhan sendiri dan percaya diri. Lebih dari sekedar membuat sales letter dan melakukan penjualan, Anda harus memiliki kepercayaan diri, tidak hanya untuk membuat keputusan yang tepat, tapi juga tidak takut jika membuat keputusan yang salah. Anda harus bisa menjadi orang yang dapat memainkan berbagai bola yang di saat yang bersamaan. Kepercayaan diri adalah kebajikan yang akan membawa Anda melalui masa-masa sulit.


5. Bisakah rumah Anda dijadikan bisnis rumahan ?
Sebelum mempertimbangkan memulai usaha rumahan, Anda harus menentukan jika Anda memiliki ruang dan fasilitas yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis. Anda perlu mengetahui lingkungan di sekitar tempat tinggal untuk memastikan usaha yang akan Anda jalankan memperoleh ijin. Jika Anda tinggal di kompleks apartemen, konsultasikan dengan manajemen apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam bisnis Anda.


6. Apakah Anda berorientasi pada sales ?
Dibalik penciptaan produk dan penyediaan jasa, pengusaha harus tahu bagaimana menjual. Setiap bisnis mengandalkan penjualan untuk tumbuh dan berkembang. Konglomerat memiliki tenaga sales yang besar, tapi kebanyakan pengusaha bisnis rumahan hanya mengandalkan diri mereka sendiri dalam menjual produk atau jasanya. Sebagai pemilik usaha rumahan Anda harus menjual produk atau jasa ke target market Anda. Jangan berharap orang lain yang menjualnya untuk Anda. Anda harus mengembangkan strategi sales, mengasah ketrampilan menjual, dan membuat presentasi.


7. Apakah Anda suka menyediri ?
Dalam lingkungan korporat, kehidupan sosial didapatkan ketika Anda ngobrol sejenak saat coffe break, makan siang bersama teman dan mendiskusikan proyek yang sulit dengan bos. Bisnis rumahan akan membatasi kehidupan sosial Anda secara drastis, karena Anda bekerja sendiri sepanjang waktu. Orang yang memerlukan orang lain disekitarnya bukanlah pengusaha rumahan yang baik. Jika Anda merindukan kehidupan sosial, Anda bisa mendapatkan cara baru untuk memenuhi kebutuhan sosial Anda. Anda bisa berkumpul dengan teman-teman Anda untuk makan siang, bergabung dengan group perdagangan dan perindustrian, atau terlibat dalam acara-acara setempat.


8. Apakah keluarga mendukung keputusan Anda membuka usaha di rumah ?
Masalah dengan keluarga adalah hal yang akan Anda hadapi ketika memulai usaha. Dengan segala perhitungan, membuka bisnis adalah keputusan keluarga, terlebih jika Anda melakukannya di rumah. Bisnis akan mempengaruhi keadaan keuangan keluarga. Yang sering terjadi, pada saat fase awal, pengusaha harus menyesuaikan gaya hidupnya agar dapat menyokong bisnisnya. Terlebih, rumah yang diperuntukkan keluarga akan bertambah fungsinya sebagai tempat usaha. Anda bisa menggunakan basement, garasi atau paviliun sebagai kantor-rumah. Peraturan baru harus dibuat, terlebih jika Anda memiliki pasangan atau anak - bagaimana menjawab telepon selama jam kerja , atau bagaimana anak-anak harus bersikap ketika mereka berada di kantor - rumah Anda . Pastikan sudah membicarakan rencana Anda dengan keluarga, dan sudah memiliki tujuan dan sasaran .


9. Apakah Anda memiliki sistem yang mendukung ?
Ketika kita bekerja di sebuah perusahaan, kita selalu mengandalkan jasa pendukung. Surat diproses untuk kita, tempat sampah dikosongkan untuk kita, sistem komputer dipersiapkan untuk kita gunakan dan keperluan kantor juga tersedia. Semua ini akan berubah jika Anda menjalankan usaha rumahan. Anda harus menangani beberapa peran sendiri. Anda akan menjadi sales, planner, sekretaris, akuntan, istri atau suami, pembantu, orang tua, dan pengasuh disaat yang bersamaan. Lakukan semampu Anda, Anda tidak mungkin melakukan semuanya sendirian. Anda harus menetapkan sistem untuk membantu Anda sehingga fungsi dukungan jasa tidak melampau tujuan utama Anda. Ingatlah, fokus Anda adalah menumbuh-kembangkan bisnis. Yang terbaik adalah melakukan persiapan yang matang sebelum membuka usaha rumahan, seperti pengasuhan anak, pembantu yang membersihkan rumah, bantuan administrasi dan pembukuan , serta jasa bantuan lain yang diperlukan.


10. Bisakah Anda merasa nyaman dengan bekerja dari rumah ?
Beberapa profesional tidak bisa membayangkan bekerja diluar setting kantor - tanpa cubicle atau kantor profesional, dan berbusana resmi - dengan fasilitas yang didapat saat bekerja dan diluar kantor. Apakah bekerja dirumah akan mempermalukan Anda ? Beberapa orang menganggap bisnis rumahan adalah "waktu yang kecil" dan kurang memberikan kehidupan korporat yang glamor.



Oleh: Steve Ma. Reyna
Sumber: www. PowerHomeBiz.com
Diterjemahkan oleh: Iin - Tim Pengusaha Muslim. com


kusnurhadieko@yahoo.com
081323993938

Pengusaha Sukses..WONG SOLO


PUSPO WARDOYOMENDIRIKAN RUMAH MAKAN AYAM BAKAR WONG SOLO BERMODALKAN 700 RIBU RUPIAH08 September 2003

PERNAH dengar Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo? atau Anda malah sudah pernah mencicipi menunya? Rumah makan ini terkenal dengan ayam bakarnya. Setiap jam makan tiba, rumah makan ini dipenuhi pengunjung. Jumlah gerai rumah makan ini pun tidak kalah dengan waralaba makanan cepat saji asing. Hingga kini ada 27 gerai Ayam Bakar Wong Solo yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan dengan pencapaian hebat bagi usaha yang dirintis dengan modal hanya Rp 700 ribu.

Puspo Wardoyo, 47, merintis waralaba Ayam Bakar Wong Solo hingga menjadi sebesar sekarang ini dari titik paling bawah. Ia pernah menjajakan ayam bakar di kaki lima. Sejak kecil Puspo sudah terbiasa berurusan dengan ayam. Orangtuanya penjaja ayam. Pagi hari, Puspo kecil membantu menyembelih ayam untuk dijual di pasar. Siang sampai malam, pria penggemar warna merah ini membantu orangtuanya menjajakan menu siap saji seperti ayam goreng, ayam bakar, garang asem ayam, dan menu ayam lainnya di warung milik orangtuanya di dekat kampus UNS Solo. Pekerjaan ini dilakoninya sampai tamat kuliah.

Lulus kuliah, Puspo meninggalkan bisnis unggas ini. Ia menjadi guru di daerah Muntilan. Awalnya ia merasa bangga dengan profesi ini. "Gajinya tetap. Saya bisa membeli apa-apa yang saya inginkan waktu itu. Plus, dihormati oleh murid-murid merupakan kebanggaan tersendiri bagi saya," papar Puspo yang ditemui Bintang di salah satu gerainya di daerah Kalimalang, Jakarta. Namun lama-kelamaan hatinya merasa tidak sreg. Alasannya, ia merasa kurang berbakat menjadi guru. Puspo juga merasakan profesi guru tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari keluarganya. Ia lantas berhenti dan kembali lagi ke kota asalnya. Ia kemudian membuka warung makan. Tentu saja dengan ayam sebagai menu andalannya.
Berprofesi sebagai penjaja makanan, pria beristri 4 -- bukan salah ketik, istri Puspo memang 4 orang, sering mendatangkan cibiran orang sekelilingnya. Tapi ia cuek dan terus menekuni usahanya. Suatu waktu, temannya yang berjualan bakso di Medan pulang ke Solo, sang sahabat menyarankan agar ia pindah berjualan ke Medan. Prospek bisnis rumah makan di kota itu sangat baik, kata sang teman. Ia tertarik dengan ajakan kawannya itu. Untuk mendapatkan modal, ia kembali menjadi guru, kali ini SMU di daerah Bagan Siapi-api, Riau. Warung makan miliknya ia tinggalkan. Puspo mempercayakan pengelolaan warungnya pada seorang kerabat. Selama 2 tahun mengajar, 1989-1991, terkumpul uang sekitar Rp 2.400.000. Dengan uang itu ia membeli motor dan sewa rumah kontrakan. Sisanya sekitar Rp 700.000 dipergunakan untuk modal jualan ayam bakar. Kenapa mesti ayam bakar lagi? "Tiga hari sebelum meninggal ayah berpesan agar saya berjualan ayam bakar. 'Insya Allah sukses'," kata pria berkacamata ini menirukan ucapan mendiang ayahnya. Puspo lantas membuka warung kaki lima di daerah Polonia, Medan. Sukses tidak datang begitu saja. "Kadang-kadang sehari cuma laku beberapa potong," ingatnya. Melihat pertanda tidak bagus, sang istri Rini Purwanti, yang kala itu bekerja sebagai dosen Politeknik USU, memintanya berhenti berjualan ayam bakar. "Mertua saya bahkan menyuruh saya bertobat berdagang dan menjadi guru kembali," tegasnya lagi. Tapi dengan kesabaran dan ketaqwaan Puspo, maju terus.

Usahanya tidak sia-sia. Pelan tapi pasti usahanya berkembang. Pegawainya pun bertambah. Suatu saat pegawainya tertimpa masalah. Ia terlibat utang dengan rentenir. Puspo membantunya dengan cara meminjamkan uang. Sebagai ucapan terimakasih, sang pegawai membawa wartawan sebuah harian lokal Medan. Si wartawan yang merupakan sahabat suami pegawai yang ditolong Puspo kemudian menuliskan profilnya. Judul artikel itu Sarjana Buka Ayam Bakar Wong Solo. Artikel itu membawa rezeki bagi Puspo. Esok hari setelah artikel dimuat, banyak orang berbondong-bondong mendatangi warungnya. "Seratus potong ayam ludes per hari. Keesokan harinya meningkat menjadi 200 potong ayam per hari. Omset saya waktu itu mencapai 350 ribu per hari," sebut pria berbadan besar ini. Hari ke hari usahanya makin sukses. Ia pun kemudian mendirikan tempat yang lebih representatif dan mulai melebarkan sayapnya ke berbagai daerah.

Kemampuan meracik dan meramu masakan didapatnya sewaktu bekerja membantu ayahnya berdagang. "Saya memiliki naluri memasak sejak kecil dan tumbuh di lingkungan yang memiliki usaha rumah makan. Bermodalkan naluri itu saya merancang sendiri menu-menunya dan bukan belajar dari buku, juru masak, atau orang lain," papar bapak 10 anak ini. Bahasa kerennya, ia belajar masak secara otodidak. Kemampuannya ini terus diasahnya sampai sekarang. Hasilnya di Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo sekarang telah ada 50 menu. Sebagian besar modifikasi dari masakan-masakan yang telah ia ciptakan sebelumnya. Sekarang ini menu yang dihidangkan bukan sekadar ayam. Ada ikan, sayur mayur, dan jus. Ada catatan khusus untuk jenis yang disebut terakhir ini. Nama yang diberikan Puspo untuk hasil karyanya ini unik. Ada jus Poligami dan Jus Dimadu. "Jus poligami berisi gabungan buah-buahan berserat yang dicampur menjadi satu. Sedangkan Jus Dimadu kombinasi buah Markisa dengan buah Torung -- buah khas Medan. Rasanya, semanis madu," sebut Puspo yang pernah dua kali menyabet penghargaan Enterprise 50 versi Accenture dari majalah Swa dan HIPMI ini. Ia punya alasan sendiri untuk menggunakan nama ini. "Saya sedang mengampanyekan poligami itu tidak seburuk anggapan orang," cetus penerima penghargaan Waralaba Unggulan Tahun 2003 dari Presiden Megawati ini.

Bagi Puspo bekerja tidak hanya sekadar mencari nafkah saja. Lebih dari itu, bekerja sarana beribadah dan beramal. Tidak heran jika nuansa Islami sangat mengental di rumah makan yang dikelolanya. Semua karyawatinya mengenakan jilbab. "Sebelum masuk dan sebelum pulang, karyawan mendapatkan kultum -- kuliah tujuh menit, mengenai Islam. Tujuannya agar akhlak mereka menjadi terus baik," terangnya. Puspo kini tengah mencoba menambah gerainya. Ia berniat masuk ke mal-mal dan supermarket. Tidak puas Puspo berniat mengglobalkan Ayam Bakar Wong Solo. "Kami sedang mengusahakan mendirikan gerai di Malaysia, Brunei, bahkan di Belanda," katanya. Tapi namanya masih tetap Wong Solo kan, bukan Wong Londo?


kusnurhadieko@yahoo.com
081323993938
Aspek Keluarga Bagi Wirausaha

Aspek Keluarga Bagi Wirausaha

Aspek Keluarga Bagi Wirausaha

Kebahagiaan tidak tergantung dari kondisi kaya atau miskin. Betapapun miskin atau prihatin, selama kasih sayang selalu menjadi landasan hidup, seorang anak tetap dapat berkembang dengan baik.

Dasar pemikiran yang seyogyanya dimiliki oleh para usahawan adalah bahwa keluarga merupakan pusat kebahagiaan primer. Tidak ada kebahagiaan yang begitu lengkap dan sempurna selain kebahagiaan didalam keluarga. Itu sebabnya alam mengatur manusia agar membentuk keluarganya masing-masing. Masyarakat terbentuk dari keluarga-keluarga. Ini tidak berarti bahwa sebelum seseorang menikah, ia tidak bisa bahagia. Karena, mereka yang masih membujang, juga punya keluarga, yaitu orang tua, kakak, adik, paman, bibi atau famili.

Joey Nielsen, seorang instruktur dari Wang Laboratories di Honolulu dalam suatu kunjungan ke Jakarta mengatakan : “Anda beserta keluarga membentuk sebuah tim. Tim ini harus kompak dan hubungan antara sesama anggotanya harus harmonis. Dengan demikian, baru kebahagian hidup bisa dicapai secara sempurna..”

Kita setuju dengan Joey. Kunci keberhasilan sebuah keluarga terletak dari bagaimana cara mereka untuk bisa berkoordinasi satu sama lain. Keterbukaan amat diperlukan, agar saling pengertian bisa tercipta dengan baik. Seorang suami yang workoholic alias gila kerja, bisa mengutarakan kebiasaannya itu kepada sang istri dan anak-anak, untuk mendapat kelapangan dada mereka. Sebaliknya suami juga harus mengerti kebutuhan keluarga. Setiap ada kesempatan, berikan waktu dan perhatian yang cukup kepada semua anggota keluarga.

Kebutuhan keluarga yang paling mendasar adalah nafkah. Sejauh ini pengertian nafkah memang hanya sebatas “SPPK”, yaitu sandang, pangan, papan dan kendaraan. Bila itu semua sudah terpenuhi, akan tetapi suami sebagai kepala keluarga tetap tidak bisa berbagi waktu dengan keluarga, maka istri dan anak-anak akan sulit menerimanya. Ia akan diangap sebagai manusia egois, kurang tanggung jawab dan mau enak sendiri. Kalau keadaan seperti itu berlarut-larut tanpa penjelasan yang bijaksana, maka suasana rumah tangga akan mulai berkembang kearah yang mengganggu kebahagiaan. Pada puncaknya, bisa saja keluarga akan menuduh suami atau ayah mulai berbuat macam-macam, nyeleweng dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, patut dimengerti bahwa keterbukaan dan saling pengertian harus dibudayakan sejak awal.

Dikotomi nafkah versus prestasi juga harus dicermati. Keluarga hendaknya bisa mengerti bahwa terpenuhinya SPPK bukanlah akhir dari pengorbanan, yang merupakan saatnya ayah atau suami tinggal dirumah menghabiskan waktu bersama anak dan istri. Kepala keluarga masih memerlukan kesempatan untuk memaksimalkan unjuk-kerjanya, antara lain demi lebih memantapkan kondisi keuangan keluarga, perusahaan, dan juga untuk memenuhi kebutuhan motivasinya sebagai manusia untuk berprestasi.

Hal ini jelas penting, karena kalau motivasi untuk berprestasi itu hilang, maka
kemungkinan besar yang bersangkutan akan terhinggapi SKT (sindroma kehilangan tujuan) sebagaimana yang telah dijelaskan dibagian terdahulu. Dan kalau itu terjadi, maka apa yang dikuatirkan di atas seperti penyelewengan dan macam-macam, justru berpeluang untuk terjadi. Marilah kita tinjau lebih jauh mengenai persoalan tersebut.

Motivasi awal seseorang memulai karirnya, baik sebagai pengusaha ataupun sebagai karyawan, umumnya untuk mencari nafkah. Yaitu guna memenuhi kebutuhan dasar yang berupa sandang (pakaian), pangan (makanan), papan (perumahan) serta kendaraan. Kita sebut saja sebagai SPPK.. Apabila suatu waktu, semua kebutuhan SPPK sudah terpenuhi, maka ia tidak lagi mempunyai target hidup yang jelas, sehingga sindroma membayangi.

Mereka yang mempunyai sikap mental cukup baik, atau memiliki latar belakang keagamaan yang kuat, dapat mengatasi sindroma itu dengan mengalihkan semua pendapatan yang diperoleh untuk ditabung seluruhnya, dengan maksud untuk bekal masa depan anak-anaknya nanti. Tetapi, yang imannya kurang kuat dapat saja tergelincir kedalam hal-hal negatif.

Motivasi kerja yang hanya berlatar belakang mencari nafkah, disebut Motivasi Nafkah (Subsistence Motivation). Rata-rata pengusaha kecil di Indonesia memulai karirnya berdasarkan jenis motivasi ini, sehingga ketika banyak diantaranya sudah mulai sukses, mereka terkena SKT. Pengaruh buruk SKT ini menyebabkan sulitnya pengusaha kecil beranjak dari statusnya sekarang, menjadi pengusaha menengah atau besar

Bisnis Online Terbaru

Tehnik Peluang Bisnis Online Modal Kecil - Pelajari konsep bisnis Rudy Setyawan, Marketer Dunia asal indonesia yang ingin membantu anda meraih HIDUP BERKECUKUPAN melalui sistem cerdas dan mudah diterapkan, [Klik Disini Selengkapnya]